https://ejournal.mahadalylirboyo.ac.id/index.php/attahbir/issue/feedAT-TAHBIR: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir2025-03-25T08:15:57+00:00Hilmi Husaini Zuhrihilmihusaini@mahadalylirboyo.ac.idOpen Journal Systems<table style="height: 405px; width: 694px;"> <tbody> <tr style="height: 248.33px;"> <td style="width: 168px; height: 248.33px;"><img src="https://i.imgur.com/wMnFrzO.png" width="152" height="215" /></td> <td style="width: 482.653px; text-align: justify; height: 248.33px;"> <p><strong>AT-TAHBIR: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir</strong> merupakan jurnal ilmiah yang terbitkan oleh Bidang Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Ma'had Aly Lirboyo. Jurnal ini didedikasikan untuk publikasi artikel ilmiah yang berfokus pada 1) Studi Al-Qur'an 2) Kajian Ulumul Qur'an 3) Kajian Tafsir Al-Qur'an 4) Kajian Tafsir Ayat al-Ahkam 5) Kajian Balaghah Al-Qur'an. Jurnal ini terbit setahun tiga kali yakni pada bulan Maret, Juli dan November. Pengguna internet diperbolehkan untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, menautkan ke teks lengkap artikel, atau menggunakannya untuk tujuan lain yang sah tanpa meminta izin terlebih dahulu dari penerbit atau penulis. Hal ini sesuai dengan lisensi <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0)</a>.</p> </td> </tr> </tbody> </table>https://ejournal.mahadalylirboyo.ac.id/index.php/attahbir/article/view/92Fanatisme Mazhab dalam Ahkam al-Quran karya al-Kiya al-Harrasi: Analisis Interpretasi al-Baqarah [2]: 173 tentang Bangkai Ikan dan Belalang2024-12-31T09:39:25+00:00Nurul Hidayatihidanurul662@gmail.comRoqi Haikal207040322116@student.uinsby.ac.idFikri Amruddin307020320062@student.uinsby.ac.idAbdul Kholid4a.kholid@uinsa.ac.id<p>Dalam perkembangan pemikiran fiqih islam, ada masa dimana fanatisme mazhab sangat menonjol Hal ini terlihat diantaranya, dengan banyaknya tafsir al-Qur’an dengan judul yang sama, Ahkam al-Qur’an Paling tidak ada tujuh kitab tafsir yang berjudul tersebut dalam berbagai mazhab dan saling menonjolkan bahkan mengagungkan mazhabnya. Tidak jarang pula menghina dan menyepelekan mazhab lainnya. Al kiya al harras ia dalah salah satu ulama fikih mazhab syafii yang sangat fanatik. Penelitian ini akan menjelaskan hukum konsumsi bangkai ikan dan belalang secara komprehensif perpektif al-Kiya al-Harrasi dalam kitab tafsir ahkam. Penelitian ini merupakan penelitian yang berbasis kepustakaan atau <em>library research</em>. Adapun metode yang digunakan adalah <em>library research, </em>yakni menggunakan sumber-sumber atau literature-literatur, seperti buku, jurnal, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengungkap hokum konsumsi bangkai ikan dan belalang dalam syari’at Islam sesuai pandangan al-Kiya al-Harrasi dan keberpihakan al-Kiya al-Harrasi terhadap ulama-ulama yang seringkali terlibat perbedaan pendapat Fanatisme mazhabnya tergambar dalam pernyataannya, bahwa mazhab syafi’i adalah mazhab paling benar, paling bijak dan paling harus di ikuti dari mazhab yang lain. Bahkan, tidak jarang di temukan pernyataan bernada menyalahkan mazhab lain, terutama mazhab hanafi. Hal ini menjadi sesuatu yang menarik untuk di cermati.</p>2025-03-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 AT-TAHBIR: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsirhttps://ejournal.mahadalylirboyo.ac.id/index.php/attahbir/article/view/111Wazīr dalam Al-Qur'an dan Aplikasinya terhadap Regulasi Penambahan Kabinet Merah-Putih Kajian Tafsīr Āyāt al-Ahkām dalam Q.S. Tāhā Ayat 292025-02-24T16:30:56+00:00Muhammad Arfan Ahwadzyahwadzyarfan28@gmail.comIntihaul Fudholaintihaulfudola@gmail.com<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Regulasi penambahan Kabinet Merah-Putih menuai pro-kontra beberapa kalangan, sebagian mendukung efektivitas pemerintahan, sementara yang lain khawatir potensi pemborosan anggaran dan kurangnya efisiensi dalam pengelolaan pemerintahan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan menganalisis konsep <em>“wazīr”</em> dalam Q.S. Tāhā Ayat 29 dan aplikasinya terhadap regulasi penambahan kabinet Indonesia, khususnya Kabinet Merah-Putih. Melalui pendekatan normatif dengan studi bermazhab secara <em>manhaji</em>, teks-teks Al-Qur'an, Hadis, dan <em>Kutub at-Turā</em><em>ṡ</em> penulis interpretasikan dengan teori ushul fikih. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik interaktif, yaitu reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa interpretasi makna Q.S. Tāhā: 29 menjelaskan pentingnya pengangkatan menteri berbasis pada kompetensi dan integritas, yang relevan dengan penambahan kabinet untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan tanpa merugikan anggaran negara. Dengan demikian, penelitian berimplikasi terhadap pentingnya mempertimbangkan kualifikasi dan integritas calon menteri demi kemaslahatan rakyat dan negara. Presiden dalam konteks ini berkewajiban mengelola keuangan negara dengan bijak untuk memastikan efektivitas kebijakan, menghindari pemborosan, dan menciptakan pemerintahan yang transparan serta akuntabel demi kesejahteraan masyarakat.</p> <p> </p>2025-03-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 AT-TAHBIR: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsirhttps://ejournal.mahadalylirboyo.ac.id/index.php/attahbir/article/view/97Peran Ulama Dalam Proses Kodifikasi Al-Qur’an dan Hadist: Sebuah Pendekatan Library Research2025-01-11T12:36:22+00:00Diana Febriantidianafebrianti2005@gmail.comImam Sopingim.imam290983@gmail.comAnita Musfirohanitamusfiroh@unhasy.ac.id<p>Studi ini bertujuan untuk menyelidiki peran ulama dalam proses pembuatan Al-Qur’an dan Hadist, serta kontribusi mereka dalam pengumpulan, pembuatan, dan pelestarian dua sumber utama ajaran Islam. Untuk menggunakan metode ini, literatur dan sumber primer yang relevan, seperti kitab-kitab klasik dan studi terdahulu, dinilai. Studi menunjukkan bahwa ulama memainkan peran yang sangat penting dalam proses kodifikasi dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga zaman setelahnya. Mengumpulkan, menulis, dan memverifikasi hadis serta memastikan bahwa teks Al-Qur’an benar adalah semua bagian dari proses ini. Salah satu kontribusi ulama dalam bidang ini adalah metodologi ilmiah yang mereka buat untuk memastikan bahwa kedua sumber tersebut benar dan asli; ini merupakan dasar penting untuk memahami ajaran Islam. Studi ini menunjukkan perubahan intelektual dan keagamaan selama sejarah Islam.</p>2025-03-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 AT-TAHBIR: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsirhttps://ejournal.mahadalylirboyo.ac.id/index.php/attahbir/article/view/114Pembelajaran Moral dari Amsal Al-Qur’an: Sebuah Analisa Kritis2025-03-25T07:44:46+00:00Siti Maulidyatul Rohmahcimplung.dya@gmail.comImam Sopingiimamsopingi@unhasy.ac.idAnita Musfirohanitamusfiroh@unhasy.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai-nilai moral dari amsal dalam Al-Qur'an sebagai media pembelajaran moral yang relevan dengan kehidupan modern. Metode kualitatif berbasis analisis teks digunakan untuk mengidentifikasi pesan moral dalam amsal dan relevansinya dalam membangun karakter individu. Studi literatur dari kitab tafsir, artikel, dan buku digunakan sebagai sumber data utama. Hasil menunjukkan bahwa amsal Al-Qur'an mengandung nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati yang dapat diterapkan dalam pendidikan. Pembahasan mengungkap pentingnya pemahaman amsal untuk membangun kesadaran moral dan spiritual, terutama dalam konteks pendidikan moral di masyarakat majemuk seperti Indonesia. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis untuk mengintegrasikan amsal Al-Qur'an ke dalam kurikulum pendidikan.</p>2025-03-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 AT-TAHBIR: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsirhttps://ejournal.mahadalylirboyo.ac.id/index.php/attahbir/article/view/107Penggunaan ChatGPT Terhadap Fatwa dan Penerapannya Dalam Hukum Syariat (Studi Tafsir QS. An-Nahl: 43)2025-02-13T05:44:36+00:00Ahmad Royhanahmadroyhan0301@gmail.comRifan Haqiqirifanelha17@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk membahas penerapan teknologi ChatGPT dalam pembuatan fatwa dalam hukum Syariat, dengan fokus pada tafsir QS. An-Nahl: 43. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif analitis untuk menggali potensi ChatGPT dalam memberikan jawaban berdasarkan input pengguna, dengan memperhatikan perbedaan mendasar antara ChatGPT dan mufti. Sumber utama penelitian ini adalah al-Quran dan literatur klasik (Kitab Kuning) dalam disiplin tafsir, ushul fiqih, dan fiqih, begitu juga sumber sekunder untuk memahami peran ChatGPT dalam konteks fatwa. Hasil penelitian menunjukkan, kedudukan ChatGPT dalam hukum setara dengan benda mati yang tidak memenuhi syarat sebagai subjek hukum. Selain itu, sifatnya yang anonim menjadikannya tidak layak dijadikan mufti yang pendapatnya bisa diikuti, namun memilki kesamaan dengan membaca kitab, sehingga informasinya bisa diterima bila melewati verivikasi yang ketat. ChatGPT hanya dapat digunakan sebagai alat bantu referensi awal dan tidak boleh dijadikan acuan utama, terlebih dalam keputusan hukum agama. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya verifikasi terhadap informasi yang diberikan oleh teknologi seperti ChatGPT, terutama dalam masalah agama.</p> <p> </p>2025-03-25T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 AT-TAHBIR: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir