Analisis Surat Al-Baqarah Ayat 205; Tinjauan Aplikatif Prinsip-Prinsip Syariat dalam Penyelesaian Konflik Lingkungan

Penulis

  • Muhammad Basori Ma'had Aly Lirboyo
  • M. Ibnu Farid Mubarok Al-Ahqof University, Yaman

Kata Kunci:

Surah Al-Baqarah, Hukum Islam, Konflik Lingkungan, Maqāṣid Al-Syarī‘ah, keberlanjutan

Abstrak

Studi ini mengkaji Surah Al-Baqarah ayat 205 dalam kerangka prinsip-prinsip hukum Islam dan penerapannya dalam penyelesaian konflik lingkungan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh eksploitasi manusia, seperti deforestasi, pertambangan, dan limbah industri, telah menjadi krisis global dengan dampak yang parah terhadap masyarakat, ekonomi, dan ekologi. Kasus seperti pertambangan nikel di Pulau Obi dan Wawonii di Indonesia menggambarkan bagaimana aktivitas industri yang tidak terkendali menyebabkan ketidakseimbangan ekologi dan ketidakadilan sosial. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka, penelitian ini mengeksplorasi tafsir Alquran, literatur hadits, dan pemikiran hukum Islam klasik untuk mengungkap dasar normatif etika lingkungan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Islam menekankan keadilan (al-‘adl), tanggung jawab (mas’ūliyyah), dan keberlanjutan (isti‘mār) sebagai prinsip integral hukum. Nilai-nilai ini berakar pada konsep manusia sebagai khalifah di bumi (khulafā’ fī al-ar) yang diberi amanah untuk menjaga ciptaan, bukan merusaknya. Studi ini berpendapat bahwa penerapan nilai-nilai Islam dapat memberikan kontribusi teoretis terhadap yurisprudensi lingkungan (fiqh al-bī’ah), serta panduan praktis bagi pembuatan kebijakan, penyelesaian konflik, dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi krisis ekologi. Studi ini menyoroti urgensi integrasi perspektif hukum Islam dalam kebijakan pembangunan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian alam sekaligus martabat manusia.

Referensi

Al-Qardlawi, Yusuf. Ri’ayah al-Biah Fi Syariah al-Islam. Cet. ke-1. Dar asy-Syuruq, 2001.

Al-Qurṭubī, Muḥammad ibn Aḥmad. Al-Jāmi‘ li Aḥkām al-Qur’ān. 10 jilid. Kairo: Dār al-Kutub al-Miṣriyyah, 1967.

Al-Rāzī, Fakhr al-Dīn. Mafātīḥ al-Ghayb. 32 jilid. Beirut: Dār Iḥyā’ al-Turāth, 2000.

Al-Shāṭibī, Abū Isḥāq. Al-Muwāfaqāt fī Uṣūl al-Sharī‘ah. Diedit oleh Muhammad al-Tahir ibn ‘Ashur. Beirut: Dār al-Ma‘rifah, 1997.

Al-Suyūṭī, Jalāl al-Dīn. Al-Ashbāh wa al-Naẓāʾir. Beirut: Dār al-Kutub al-ʿIlmiyyah, 1990.

Al-Ṭabarī, Muḥammad ibn Jarīr. Jāmiʿ al-Bayān ʿan Taʾwīl Āy al-Qurʾān. 26 jilid. Beirut: Muʾassasat al-Risālah, 2000.

Al-Zuḥaylī, Wahbah. Al-Fiqh al-Islāmī wa Adillatuh. 8 jilid. Damaskus: Dār al-Fikr, 1989.

———. Tafsīr al-Munīr. 30 jilid. Damaskus: Dār al-Fikr, 1991.

Arumingtyas, Lusia. “Pulau Wawonii dan Luka Nikel yang Masih Terbuka.” Environmental News, Mongabay.co.id, 11 Agustus 2025. https://mongabay.co.id/2025/08/11/pulau-wawonii-dan-luka-nikel-yang-masih-terbuka/.

Auda, Jasser. Maqasid al-Shariah as Philosophy of Islamic Law. London: IIIT, 2008.

Brown, Melissa. “Restorative Justice and Environmental Harm.” Journal of Environmental Law 25, no. 2 (2013): 213–38.

Ibn Kathīr, Ismāʿīl ibn ʿUmar. Tafsīr al-Qurʾān al-ʿAẓīm. 8 jilid. Beirut: Dār al-Kutub al-ʿIlmiyyah, 1998.

Ibn Qudāmah, Abū Muḥammad ʿAbd Allāh ibn Aḥmad. Al-Mughnī. 14 jilid. Beirut: Dār al-Fikr, 1984.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Climate Change 2023: Synthesis Report. Geneva: IPCC, 2023.

Jaringan Advokasi Tambang (JATAM). Laporan Tambang di Pulau-Pulau Kecil. Jakarta: JATAM, 2022.

Kartika, dkk. “Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Kajian Tafsir Tematik.” Jurnal Alwatzikhoebillah: Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora 11, no. 1 (2024): 363–72. https://doi.org/10.37567/alwatzikhoebillah.v11i1.3505.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Laporan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019. Jakarta: KLHK, 2020.

Khalid, Fazlun. Islam and the Environment. London: Ta-Ha Publishers, 1992.

———. Nature and the Islamic Vision. Kuala Lumpur: Islamic Foundation, 2004.

Majelis Ulama Indonesia. “Fatwa tentang Pelestarian Satwa Langka untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem, No. 04/MUNAS VII/MUI/5/2014.”

“Mereka Suarakan Kerusakan Pulau Obi Dampak Industri Nikel | BaKTINews.” Diakses 31 Oktober 2025. https://baktinews.bakti.or.id/artikel/mereka-suarakan-kerusakan-pulau-obi-dampak-industri-nikel.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017.

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000.

Mubarok, Andika. “Kelestarian Lingkungan Dalam Al-Qur’an: Analisis Pemikiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah.” Hikmah 19, no. 2 (2023): 227–37. https://doi.org/10.53802/hikmah.v19i2.174.

Mun’im, Zainul. “Etika Lingkungan Biosentris Dalam Al-Quran: Analisis Tafsir Pelestarian Lingkungan Hidup Karya Kementerian Agama.” SUHUF 15, no. 1 (2022): 197–221. https://doi.org/10.22548/shf.v15i1.720.

Nasr, Sayyed Hossein. Religion and the Order of Nature. London: Oxford University Press, 1996.

Qutb, Sayyid. Fi Zilal Al-Qur’an. Cet. ke-32. 6 jilid. Dar asy-Syuruq, 2003.

Saiful Bahri, A. “Religious Authority and Environmental Policy in Indonesia.” Indonesian Journal of Islam and Society (2020).

“TanahKita.” Diakses 31 Oktober 2025. https://tanahkita.id/data/konflik/?sektor=S2&tahun=2025&tipe=&bulan=12&mmode=1.

Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU No. 32 Tahun 2009).

World Bank. Good Practice Note: Managing Environmental and Social Conflicts. Washington, DC: World Bank, 2016.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-26