Korelasi Konsep Moderasi Beragama dengan Ayat Ummatan Wasaṭan; Studi Komparasi Tafsir Q.S Al-Baqarah Ayat 143

Penulis

  • Kholilurohim Ma'had Aly Lirboyo
  • Abdu Somad Universitas Nahdlatul Ulama Al-Mansur, Kubu Raya

Kata Kunci:

Tafsir, Moderasi Beragama, Ummatan Wasaṭan

Abstrak

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran sentral dalam diskursus moderasi Islam (Islamic moderation). Konsep moderasi beragama harus dipahami dalam konteks, dengan mempertimbangkan dimensi agama, adat, etnis, dan bangsa Indonesia. Berbagai interpretasi moderasi beragama yang ditemukan dalam kitab tafsir (exegesis) melahirkan beragam persepsi mengenai sikap beragama yang ideal. Fenomena yang sering ditemui saat ini adalah munculnya ekstremisme atau sikap berlebihan (ghuluw) dalam praktik keagamaan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan penafsiran para ulama tafsir (Qur’anic commentators) terkait korelasi antara konsep moderasi beragama dengan Q.S. Al-Baqarah ayat 143. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna lafadz (kata) serta maksud keseluruhan dari Q.S. Al-Baqarah ayat 143, dan mengidentifikasi korelasi serta penafsiran konsep moderasi beragama berdasarkan ayat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Data diperoleh melalui studi komparatif dan analisis isi dari berbagai kitab tafsir yang relevan. Temuan penelitian ini menyatakan bahwa menurut Imam aṭ-Ṭabari dan Imam ar-Rāzi, kata ummat merujuk pada ikatan kesamaan yang mempersatukan makhluk hidup—manusia, hewan, dan lainnya—seperti spesies, suku, bangsa, ideologi, atau agama, dan sebagainya. Sementara itu, kata wasaṭan berarti adil, terpilih atau terbaik, tengah, seimbang, dan moderat. Sebagian besar sifat baik berada di tengah antara dua sifat buruk, seperti keberanian yang berada di antara rasa takut dan nekat, serta kedermawanan yang berada di antara kikir dan boros. Karena itu, ummatan wasaṭan adalah komunitas Muslim yang terpilih sebagai umat yang berada di posisi tengah, adil dalam menangani urusan, sehingga menjadi umat terbaik dan paling sempurna. Sebaliknya, menurut Syaikh Wahbah [az-Zuhayli] dan Sayyid Quthb, kata wasaṭan secara khusus diartikan dengan terbaik dan adil. Penelitian ini memperkuat konsep moderasi beragama dari perspektif Islam, baik secara teoretis maupun praktis.

Referensi

Abdullah Munir, dkk. Literasi Moderasi Beragama Di Indonesia. Bengkulu: CV. Zigie Utama, 2020.

Achmad, Ibnu. Moderasi Beragama Dalam Perspektif Tafsir Ibnu Katsir. Ponorogo: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), t.thn.

Al-Baiḍawi, Abdullah bin ‘Umar bin Muhammad asy-Syairazi. Anwāru at-Tanzīl wa Asraru at-Ta’wīl. Al-Maktabah As-Syamilah, t.thn.

Al-Ghazāli, Abū Ḥāmid Muhammad bin Muhammad. Iḥyāu ‘Ulūmi Ad-Dīn. Beirut: Daru Al-Ma'rifah, t.thn.

Al-Jurjāni, ‘Ali bin Muhammad. At-Ta’rīfāt. t.thn.

Al-Khalidi, Shalah Abdul Fatah. Pengantar Memahami Tafsir fī Dzilal Al-Qur’an Sayyid Quthb. Solo: Era Intermedia, 2001.

al-Lahham, Badi’ Sayyid. Wahbah az-Zuhayli al-Ālim al-Faqīh al-Mufassir. Damakus: Dar al-Qalam, 2001.

Al-Miṣry, Muhammad bin Mukram bin Manẓur al-Ifriqy. Lisānul ‘Arab. Iran: Nasyru Adab al-Jauzah, 1405 H.

Al-Mufaḍḍal, Al-Husain bin Muhammad bin. Mu’jamu Mufradāti Alfāẓi Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Ma’rifah, t.thn.

Al-Qaṭṭān, Mannā’ Khalil. Tārikh at-Tasyrī’ al-Islāmy. Kairo: Maktabah Wahbah, t.thn.

al-Umāri, Ali Muhammad Hasan. al-Imām Fakhr al-Din al-Razi Hayātuh wa Āṡāruh. Kairo: al-Majlis al-A’la li al-Syu’un al-Islamiyah, 1969.

Ardianti, Siska. Konsep Moderasi Beragama Perspektif Buya Hamka Dalam Tafsir Al-Azhar. Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, 2023.

Ar-Rāzi, Muhammad bin ‘Umar bin Hasan. At-Tafsīr Al-Kabīr aw Mafātīhu al-Ghaib. Al-Maktabah As-Syamilah, t.thn.

—. At-Tafsīr Al-Kabīr/Mafātīh al-Ghaib. Al-Maktabah As-Syamilah, t.thn.

Asy-Syaṭiby, Abū Isḥaq Ibrāhīm bin Mūsa bin Muhammad. Syarḥu asy-Syaṭiby li Alfiyah Ibni Mālik. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, t.thn.

Aṭ-Ṭabari, Abū Ja’far bin Jarīr. Jāmi’ al-Bayān ‘an Ta’wīli Āyi al-Qur’ān. Beirut: Muassasah ar-Risalah, t.thn.

Aziz, Abdul. “Moderasi Beragama Dalam Perspektif Al-Qur’an (Sebuah Tafsir Kontekstual di Indonesia).” Al-Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur’an, 2021: jil.21 No. 02.

aż-Żahabi, Muhammad Ḥusain. At-Tafsīr wa Al-Mufassirūn. Kairo: Maktabah Wahbah, t.thn.

az-Zuhayli, Wahbah. at-Tafsīr al-Munīr fi al-‘Aqīdah wa asy-syarī’ah wa al-Manhāj. Damaskus: Dar al-Fikr, 2009.

Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan. “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online.” t.thn.

Baidan, Nashruddin. Metodologi Penafsiran al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1998.

H., Mark A., dan Ronald F. Wright. “Systematic Content Analysis of Judicial Opinions.” California Law Review 96, no. 1 (2008): 67.

Hanafi, Muchlis M. Moderasi Islam. Ciputat: Ikatan Alumni Al-Azhar dan Pusat Studi Al-Qur’an, 2013.

Hidayat, Nuim. Sayyid Quthb, Biografi dan Kejernihan Pemikirannya. Jakarta: Gema Insani, 2005.

Ibrāhīm, Sayyid Quṭb. Fi Ẓilāl Al-Qur’ān. Kairo: Dar asy-Syuruq, t.thn.

Indonesia, Departemen Agama Republik. Moderasi Islam. t.thn.

Ismā’īl, Muhammad Bakr. Ibnu Jarīr aṭ-Ṭabari wa Manhajuh fī at-Tafsīr. Kairo: Dar al-Manar, 1991.

Jamaludin, Implementasi Moderasi Beragama di Tengah Multikulturalitas Indonesia (Analisis Kebijakan Implementatif pada Kementerian Agama), AS-SALAM: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol. 7, No. 1, Februari 2022.

Mahfudz, Muhsin. “Implikasi Pemahaman Tafsir Al-Quran Terhadap Sikap Keberagamaan.” Jurnal Tafsere, 2016: 136.

Makmun. Konsep Ummatan Wasathan dalam Al-Qur’an: Kajian Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2006.

Mohammad Fahri, Ahmad Zainuri. “Moderasi Beragama Indonesia.” Intizar, Desember 2019: Vol. 25. No. 2.

Mubarak, Husni. Moderasi Tafsir Nusantara (Studi Analisa Atas Tafsir Al-Iklil Karya Mishbah Mustafa). Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an, 2020.

Nafisah, Muhammad Ulinnuha dan Mamluatun. “Moderasi Beragama Perspektif Hasbi Ash-Shiddieqy, Hamka, dan Quraish Shihab: Kajian atas Tafsir an-Nur, al- Azhar, dan al-Mishbah.” Suhuf Kemenag, Juni 2020: Vol. 13, No. 1.

Prof DR Abd. Hadi, M. AG. Metodologi Tafsir Dari Masa Klasik Sampai Masa Kontemporer. Salatiga: Tisara Grafika, Griya Media, 2021.

Qarḍawi, Muhammad Yūsuf. Al-Khaṣa’iṣ Al-‘Āmmah li Al-Islām. t.thn.

Qaṭṭan, Manna’ Khalil. Mabāhiṡ fī ulūm al-Qur’ān. Kairo: Maktabah Wahbah, t.thn.

Qutaibah, Abdullah bin Muslim bin. Ta’wīlu Musykili Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2007.

RI, Kementerian Agama. Implementasi Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Islam. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019.

Sanusi, Dzulqarnain M. Antara Jihad Dan Terorisme. Makassar: Pustaka As-Sunnah, 2011.

Siregar, Abu Bakar Adnan. “Analisis Kritis Terhadap Tafsir Fi Zilal Al-Qur'an Karya Sayyid Quthb.” ITTIHAD, 2017: 256.

Suaedy, Ahmad. Gus Dur, Islam Nusantara Dan Kewarganegaraan bhineka. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2018.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2018.

Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-26